Mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi kini terasa paradoks: mudah, namun juga sulit. Kemudahannya terletak pada banyaknya informasi beasiswa yang tersedia, termasuk di media sosial. Namun, di balik kemudahan ini, ancaman penipuan beasiswa juga semakin marak.
Para penipu seringkali menyasar mahasiswa yang sangat membutuhkan bantuan keuangan, menawarkan janji-janji menggiurkan yang tampak nyata. Untungnya, kita dapat menghindari jebakan ini dengan beberapa langkah sederhana.
Tips Menghindari Penipuan Beasiswa Palsu
Mengetahui cara menghindari penipuan beasiswa sangat penting untuk menghemat waktu, uang, dan risiko lainnya. Berikut beberapa tipsnya.
1. Lewat Sumber Terpercaya
Pastikan sumber informasi beasiswa terpercaya. Jika dari media sosial, verifikasi lembaga penyelenggara dan periksa reputasinya.
Mintalah bantuan bagian administrasi sekolah/kampus untuk mengecek keabsahan beasiswa. Anda juga bisa mencari informasi melalui situs web terpercaya seperti Fastweb, Scholarship.com, dan College Board.
2. Lakukan Riset
Jika beasiswa tampak mencurigakan, carilah ulasan atau peringatan penipuan di internet.
3. Jangan Pernah Bayar!
Jangan pernah mengeluarkan uang untuk informasi atau pendaftaran beasiswa. Informasi beasiswa seharusnya gratis.
4. Verifikasi Organisasi
Cari situs web resmi organisasi/lembaga penyelenggara beasiswa. Periksa informasi kontak dan riwayat penerima beasiswa sebelumnya.
5. Gunakan Logika
Jika informasi terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, cek kembali berulang kali. Percayalah pada insting Anda.
Tanda Penipuan Beasiswa Palsu
Penipuan beasiswa biasanya memiliki ciri-ciri yang serupa. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai, berdasarkan informasi dari Kansas State University.
1. Biaya Pendaftaran
Waspadalah jika beasiswa meminta biaya pendaftaran, sekecil apa pun. Kebanyakan beasiswa sah tidak memungut biaya.
2. Biaya Lainnya
Ingat, beasiswa yang sah tidak meminta biaya apapun dari penerima. Jika Anda diminta membayar untuk informasi atau pendaftaran, itu adalah penipuan.
3. Dijamin Dapat Beasiswa
Tidak ada sponsor beasiswa yang menjamin penerimaan. Waspadalah jika dijanjikan jumlah bantuan minimum.
Biasanya, jaminan bantuan keuangan tersedia melalui program bantuan mahasiswa federal atau pinjaman mahasiswa swasta, tanpa perlu beasiswa.
4. Permintaan Informasi Pribadi Berlebihan
Permintaan nomor rekening bank, nomor kartu kredit, nomor jaminan sosial, dan dokumen pribadi lainnya yang tidak wajar merupakan indikasi penipuan.
Data tersebut dapat disalahgunakan oleh penipu untuk mengakses rekening bank Anda.
5. Beasiswa Tidak Untuk Semua Orang
Beasiswa memiliki persyaratan dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh pendaftar.
Sponsor beasiswa tidak akan memberikan bantuan hanya karena Anda hidup dan bernapas.
6. Peluang yang Tidak Diminta
Sponsor beasiswa umumnya hanya menghubungi penerima untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan beasiswa tersebut.
Jika Anda belum pernah mendengar organisasi/lembaga penyelenggara beasiswa, berhati-hatilah, kemungkinan itu adalah penipuan.
7. Kesalahan Pengetikan dan Ejaan
Kesalahan pengetikan dan ejaan yang banyak, serta tampilan website yang tidak profesional, mengindikasikan penipuan.
8. Tekanan Waktu
Jika Anda didesak untuk merespons dengan cepat tanpa diberikan waktu beberapa bulan untuk prosesnya, itu mencurigakan.
Penipu seringkali menggunakan tekanan waktu untuk membuat Anda bertindak cepat dan memberikan uang, padahal beasiswa tidak meminta uang dari pendaftar.
9. Pemberitahuan Melalui Telepon
Pengumuman beasiswa biasanya dilakukan secara tertulis, bukan melalui telepon.
Jika ada panggilan telepon yang menawarkan beasiswa dan meminta uang, segera akhiri panggilan tersebut.
10. Tingkat Lolos Beasiswa yang Tinggi
Semua pendaftar memiliki peluang yang sama. Klaim tingkat keberhasilan yang sangat tinggi bisa jadi menyesatkan.
Jika tawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.
Dengan memahami tips di atas, semoga Anda terhindar dari penipuan beasiswa. Selamat berburu beasiswa!