Unair Terapkan Biometrik: Verifikasi Canggih Calon Mahasiswa Baru

Universitas Airlangga (Unair) melakukan gebrakan di dunia pendidikan Indonesia dengan menerapkan sistem verifikasi biometrik untuk registrasi ulang mahasiswa baru. Inovasi ini merupakan yang pertama di kampus-kampus Indonesia, diaplikasikan pertama kali pada calon mahasiswa baru (camaba) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Direktur Pendidikan Unair, Prof. Dr. Sukardiman MS Apt., menjelaskan bahwa sistem ini tidak hanya memudahkan proses registrasi, tetapi juga memberikan pengalaman berkesan bagi mahasiswa baru.

Verifikasi Biometrik: Langkah Antisipasi Kecurangan Data

Penerapan verifikasi biometrik di Unair bertujuan utama untuk mencegah kecurangan data mahasiswa baru.

Sistem ini memastikan keaslian identitas camaba, mencegah pemalsuan data seperti yang pernah terjadi pada UTBK SNBT sebelumnya.

Ke depannya, teknologi ini juga akan digunakan untuk presensi kegiatan mahasiswa, meningkatkan akurasi dan mencegah penggantian kehadiran.

Proses verifikasi mencakup pemeriksaan dokumen penting seperti NIK, surat keterangan lulus, KTP, kartu pendaftaran UTBK, dan surat keterangan dari instansi (jika usia camaba belum cukup umur).

Jadwal verifikasi dirancang untuk meminimalkan antrean dan telah dilakukan audiensi dengan BEM dan Warek AMA untuk memastikan kelancaran proses.

Sistem Biometrik: Keamanan dan Efisiensi Registrasi Mahasiswa

Verifikasi biometrik, menggunakan metode seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau pemindaian retina, memastikan keaslian data diri.

Teknologi ini bahkan mampu membedakan individu kembar, meminimalisir potensi pemalsuan data.

Penggunaan biometrik dalam presensi kuliah dan wisuda akan mendorong digitalisasi proses administrasi kampus.

Unair berencana untuk menerapkan sistem ini pada semua jalur penerimaan mahasiswa baru, termasuk SNBP, SNBT, dan jalur mandiri.

Tindakan Tegas untuk Pelanggaran Akademik

Unair menegaskan komitmennya untuk menegakkan integritas akademik.

Pihak kampus akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terdeteksi, bahkan setelah verifikasi biometrik dilakukan.

Sanksi tegas akan diberikan kepada pelanggar, termasuk melalui jalur hukum jika diperlukan, untuk menjaga marwah Unair.

Data yang dikumpulkan melalui verifikasi biometrik diharapkan dapat dioptimalkan untuk proses pembelajaran di masa mendatang.

Dengan teknologi ini, Unair berharap dapat menciptakan lingkungan kampus yang aman, efisien, dan berintegritas.

Inovasi Unair ini memberikan contoh nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Penerapan sistem verifikasi biometrik menandai langkah maju yang signifikan dalam menjaga integritas data dan efisiensi administrasi kampus, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih terintegrasi bagi mahasiswa baru. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi perguruan tinggi lain untuk mengadopsi teknologi serupa demi peningkatan kualitas pendidikan.

Tinggalkan komentar

Dosenkampus.com